Recent Blog post
Archive for Agustus 2013
tertarik ingin memulai bisnis kuliner? dan sudah lama berencana membuka usaha ini. sebelumnya baca dulu untuk review.
point apa saja yang perlu di analisa dan bagaimana mencapai keberhasilan dalam bisnis ini?
silahkan simak paparan informasi berikut. :)
Bisnis
kuliner terbukti masih merajai pasar, dan masih menjadi pilihan utama
entrerpeneur pemula. Jika Anda mengabil keputusan mencoba bisnis di bidang
kuliner, sebaiknya pahami lebih dahulu lima faktor yang menentukan
keberhasilan usaha makanan. Berikut faktor keberhasilan berbisnis
kuliner:
1. Kualitas makanan
Hal ini berkaitan dengan rasa dan bahan baku makanan. Selain enak, makanan yang ingin Anda sajikan juga harus aman dikonsumsi bagi kesehatan.
2. Tempat
Selain strategis, Anda perlu mempertimbangkan target konsumen yang dituju.
3. Persepsi
Hal ini berkaitan dengan simbol atau ciri yang digunakan dalam eksterior dan interior, kemasan makanan, dan pelayanan terhadap konsumen. Cara ini akan memudahkan orang mengingat dan datang kembali.
4. Promosi
Selain lewat internet, brosur, papan iklan, ada cara promosi lain yang lebih jitu. Promosi dari mulut ke mulut lebih jitu menarik pasar. Karenanya, pebisnis kuliner perlu menjaga kualitas makanan dan pelayanan. Masyarakat cenderung lebih memercayai kualitas yang diakui oleh pelanggannya.
5. Standar Operational Procedure (SOP)
SOP mencakup faktor pelayanan, menu dan penyajian. Sebaiknya ketiga faktor ini disesuaikan dengan standar yang berlaku.
1. Kualitas makanan
Hal ini berkaitan dengan rasa dan bahan baku makanan. Selain enak, makanan yang ingin Anda sajikan juga harus aman dikonsumsi bagi kesehatan.
2. Tempat
Selain strategis, Anda perlu mempertimbangkan target konsumen yang dituju.
3. Persepsi
Hal ini berkaitan dengan simbol atau ciri yang digunakan dalam eksterior dan interior, kemasan makanan, dan pelayanan terhadap konsumen. Cara ini akan memudahkan orang mengingat dan datang kembali.
4. Promosi
Selain lewat internet, brosur, papan iklan, ada cara promosi lain yang lebih jitu. Promosi dari mulut ke mulut lebih jitu menarik pasar. Karenanya, pebisnis kuliner perlu menjaga kualitas makanan dan pelayanan. Masyarakat cenderung lebih memercayai kualitas yang diakui oleh pelanggannya.
5. Standar Operational Procedure (SOP)
SOP mencakup faktor pelayanan, menu dan penyajian. Sebaiknya ketiga faktor ini disesuaikan dengan standar yang berlaku.
Sumber: ciputraentrepreneurship.com/rencana-bisnis/faktor-penentu-keberhasilan-usaha-kuliner
Beberapa Faktor Penentu Keberhasilan Usaha Kuliner
Kenapa Sih Negara tidak Mencetak Uang Sebanyak-Banyaknya Untuk Mengatasi Kemiskinan? Penasaran ?? Temukan Jawabannya Disini
Mencetak uang sebanyak banyaknya, ini dia logikanya
Sejak kecil saya selalu berfikir seperti itu, kemiskinan dimana mana kenapa tidak mencetak uang sebanyak banyaknya lalu dibagikan kepada orang yang tidak mampu? selesai kan masalahnya? karena penasaran dari dulu saya ingin mencari info tentang ini tetapi selalu lupa tapi tadi saya lihat ada thread di kaskus yang membahas ini jadi ya dicopas aja deh ini dia alasannya kenapa suatu negara tidak mencetak uang sebanyak banyaknya :
Dalam menerbitkan atau mencetak uang, terdapat dua macam sistem, yang disebut “pseudo gold” dan “uang fiat”. Dalam sistem pseudo gold, uang yang dicetak dan beredar didukung dengan cadangan emas atau perak yang dimiliki badan yang menerbitkannya. Sedangkan dalam sistem uang fiat, uang yang beredar tidak didukung aset yang riil, bahkan tidak didukung apa-apa. Artinya, dalam sistem fiat, pemerintah atau badan yang menerbitkan uang bisa mencetak uang sebanyak apa pun sesuai keinginan.
Dalam ekonomi, kita tahu, harga barang akan tergantung pada perbandingan jumlah uang dan jumlah persediaan barang. Jika barang lebih banyak dari jumlah uang yang beredar, maka harga akan cenderung turun. Sebaliknya, jika jumlah barang lebih sedikit dibanding jumlah uang yang beredar, maka harga-harga akan cenderung naik. Karena itulah, pencetakan uang secara tak langsung juga ditentukan oleh hal tersebut, agar tidak terjadi inflasi.
Apabila suatu negara—dengan alasan miskin—mencetak uang sebanyak-banyaknya, yang terjadi bukan negara itu menjadi kaya, tetapi justru akan semakin miskin. Karena, ketika jumlah uang yang beredar semakin banyak, harga-harga barang akan melambung tinggi, dan inflasi terjadi. Akibatnya, meski uang dicetak terus-menerus, uang itu tidak bisa disebut kekayaan, karena nilainya terus merosot turun.
Indonesia juga pernah melakukan pencetakan uang dalam jumlah banyak, pada masa kepresidenan Soekarno. Karena pemerintah belum bisa maksimal memungut pajak dari rakyat waktu itu, Soekarno pun mengambil kebijakan untuk mencetak uang secara berlebih. Hasilnya tentu inflasi. Semakin banyak uang dicetak, harga barang semakin tinggi, dan terjadi hiperinflasi. Finish-nya, kita tahu, adalah demonstrasi yang terkenal dengan sebutan Tritura (tiga tuntutan rakyat), yang salah satunya permintaan agar harga-harga diturunkan.
Kasus yang terbaru terjadi di Zimbabwe. Pada 2008, pemerintah Zimbabwe mengeluarkan kebijakan untuk mencetak uang dalam jumlah sangat banyak, yang ditujukan untuk memperbanyak pegawai negeri yang diharapkan akan mendukung pemerintah. Hasilnya adalah inflasi yang gila-gilaan. Negara itu bahkan memegang rekor dalam hal inflasi tertinggi di dunia, yaitu 2.200.000% (2,2 juta persen) pada 2008.
Sebegitu cepatnya tingkat inflasi terjadi, hingga kenaikan harga di Zimbabwe tidak terjadi dalam hitungan minggu atau bulan, tetapi menit bahkan detik. Dalam setiap beberapa detik, para pegawai di toko-toko Zimbabwe terus sibuk mengganti label-label harga pada barang-barang yang mereka jual, karena terus terjadi pergantian harga akibat inflasi yang menggila.
Pada 20 Juli 2008, bank Zimbabwe bahkan menerbitkan pecahan uang senilai 100 milyar dollar, yang merupakan rekor pecahan uang dengan nominal terbesar di dunia. Uang dengan nominal besar itu, ironisnya, tidak memiliki nilai yang sama besarnya, karena digerus oleh inflasi akibat harga-harga yang melambung luar biasa tinggi. Untuk membeli sembako, misalnya, orang di Zimbabwe harus membawa uang sampai seember.
Jadi, negara miskin (ataupun negara yang tidak miskin) tidak mencetak uang dalam jumlah berlebihan, karena adanya pertimbangan seperti yang digambarkan di atas.
Kenapa Suatu Negara Tidak Mencetak Uang Sebanyak-Banyaknya?
Saya yakin anda pasti sering mendengar tentang hutang negara yang
menumpuk serta angka kemiskinan yang sangat besar, baik di TV ataupun
media massa lainnya. Mungkin sebagian dari anda pernah berpikir atau
kepikiran bagaiman kalau Indonesia mencetak uang saja semaunya, untuk
melunasi hutang negara maupun memberantas kemiskinan ataupun
mengembalikan uang korupsi yang hilang. Dengan begitu semuanya beres,
kan??
Saya juga pernah berpikir seperti itu, kemudian saya sempat kepikiran
apa resiko dan konsukensi di balik semua itu. Oke, misalkan Indonesia
mencetak uang sebanyak banyaknya, semua rakyat dapat hujan uang,
perorangnya bisa dapat goni-an. Pertanyaan sekarang, siapa yang mau
capek kerja sedangkan sudah ada jaminan uang untuk hari kedepannya?? Siapa yang mau sukarela jadi petani kerja di siang hari padahal uang sudah ada di tangan??
Oke, kita misalkan, rakyat Indonesia tidak ada yang mau jadi petani. Pertanyaan kedua, kita mau maka apa sedangkan makanan pokok berasal dari sektor pertanian??
Selain yang diatas tadi, saya juga dapat akan terjadi inflasi, yaitu kenaikan harga barang barang di pasaran. Nemu juga yang seperti ini:
“uang itu bukanlah semata-mata kertas yang dicetak atau metal yang dibentuk menjadi koin, tapi juga memerlukan jaminan yang bersifat riil. jadi untuk setiap rupiah resmi yang beredar ada sejumlah barang berharga (biasanya berbentuk emas, Emas dipilih karena sifatnya yang stabil, tahan cuaca, tidak berkarat, dll, dll dan juga karena mudah dipecah tanpa mengurangi nilainya) sebagai bentuk riilnya, yang disimpan di bank nasional (BI).
Oke, kita misalkan, rakyat Indonesia tidak ada yang mau jadi petani. Pertanyaan kedua, kita mau maka apa sedangkan makanan pokok berasal dari sektor pertanian??
Selain yang diatas tadi, saya juga dapat akan terjadi inflasi, yaitu kenaikan harga barang barang di pasaran. Nemu juga yang seperti ini:
“uang itu bukanlah semata-mata kertas yang dicetak atau metal yang dibentuk menjadi koin, tapi juga memerlukan jaminan yang bersifat riil. jadi untuk setiap rupiah resmi yang beredar ada sejumlah barang berharga (biasanya berbentuk emas, Emas dipilih karena sifatnya yang stabil, tahan cuaca, tidak berkarat, dll, dll dan juga karena mudah dipecah tanpa mengurangi nilainya) sebagai bentuk riilnya, yang disimpan di bank nasional (BI).
rasio antara uang yang dicetak dan jumlah uang yang beredar adalah salah satu cara menentukan nilai suatu uang. oleh karena itu bila uang yang beredar ditambah tapi jaminannya tidak ditambah maka nilai uang akan turun (inflasi). akibatnya bila biasanya Rp. 1.000 bisa membeli x barang, setelah uang mengalami inflasi Rp.1.000 hanya bila membeli 1/2 x.
dengan kata lain jumlah uangnya banyak tapi nilainya enggak ada, kalau nilainya enggak ada maka negara lain tidak mau menerima uang kita. ujung-ujungnya utang tidak terbayar dan bbm tak terborong.”
Kesimpulan
Kenapa sih Negara tidak Mencetak Uang Sebanyak-Banyaknya Untuk Mengatasi Kemiskinan Dan Pengangguran di Negara?
karena uang dicetak sebanyak-banyaknya dan dibagi bagikan kepada orang miskin, maka para pedagang berpikir bahwa ada kesempatan menaikkan harga. toh yang beli uangnya lebih banyak dari sebelumnya
efek ini terus berulang sehingga sebagian besar komoditas akan mengalami kenaikan harga
padahal barangnya sama persis seperti sebelumnya
kemudian hal ini akan dilihat sebagai jatuhnya nilai mata uang
nilai tukar uang terhadap barang turun, alias harga barang naik
akibat selanjutnya: karena harga barang naik, maka akan ada semakin banyak orang miskin
Inflasi gan, itu yang akan terjadi.
Dan juga harus sesuai dengan barang yang beredar dipasaran.Jika barang
banyak maka nilai barang tersebut akan turun,begitu juga sebaliknya.
Klo dilihat dari miskin,bukan berarti negara banyak uang menjadi kaya malah sebaliknya akan miskin negara itu.Karena, ketika jumlah uang yang beredar semakin banyak, harga-harga barang akan melambung tinggi, dan inflasi terjadi. Akibatnya, meski uang dicetak terus-menerus, uang itu tidak bisa disebut kekayaan, karena nilainya terus merosot turun.
Dulu pernah jaman soekarno mencetak uang dalam jumlah banyak, tapi terjadi hiperinflasi dan ini menjadi rakyat berdemonstrasi yaitu tritura dimana isi dari demo itu agar diturunkannya harga.
Kenapa Negara tidak Mencetak Uang Sebanyak-Banyaknya Untuk Mengatasi Kemiskinan? Jawabannya Disini
Firman Hidayat - 28 August 2013
Jakarta – Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN) telah menetapkan
periode dan tahapan pelaksanaan tes bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS).Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPAN Setiawan Wangsaatmaja
menyampaikan pelaksanaan tes CPNS dibagi dalam dua metode, yaitu sitem
yang menggunakan Lembar Jawab Komputer (LJK) dan sistem Computer
Assested Test (CAT).”Bagi yang melaksanakan sistem CAT, Tes CPNS akan
dimulai pada tanggal 29 September 2013.
Tes CPNS melalui sistem LJK baik dari kategori 2 maupun pelamar umum direncanakan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 3 November 2013.Berikut jadwal dan tahapan pelaksanaan tes CPNS 2013:Penetapan persetujuan rincian formasi instansi : 20-30 Agustus 2013Pengumuman dan pendaftaran penerimaan CPNS : 1-20 September 2013Pelaksanaan ujian TKD dan TKB : 29 September-November 2013Pengolahaan hasil TKD dan TKB : 3-4 November dan 27 November-13 Desember 2013Pemberkasan dan Penetapan NIP : Minggu II Desember 2013(dru/dnl)
Sumber: http://finance.detik.com/read/2013/08/20/091152/2334737/4/mau-jadi-pns-nih-jadwal-lengkap-pendaftaran-dan-pelaksanaan-tes
Mau Jadi PNS? Nih Jadwal Lengkap Pendaftaran dan Pelaksanaan Tes
Tips Memaksimalkan Twitter Untuk Berbisnis
Berbisnis melalui media jejaring sosial
semakin membuka peluang untuk sukses. Media sosial sering dijadikan
media promosi produk-produk yang ditawarkan dan mengadakan komunikasi
dengan konsumen tentang produk tersebut. Media sosial yang sering
digunakan biasanya facebook, namun Twitter juga bisa kok dijadikan media
promosi tersebut.
Banyak orang beranggapan Twitter
melakukan pembatasan karaker sehingga susah untuk mendeskripsikan suatu
produk. Padahal jika kita mempelajari lebih lebih lanjut trik berpromosi
lewat Twitter, hasil penjualan produk juga akan lebih optimal.
Bayangkan saja Twitter adalah media iklan
baris seperti yang ada di Koran harian. Berikut ini beberapa tips untuk
mengoptimalkan Twitter sebagai sarana bisnis Anda sehingga lebih
penjualan produk berkembang.
1. Satu akun, satu tujuan
Mempromosikan produk harus memiliki fokus
tertentu. Misalnya Anda harus memiliki akun yang khusus menawarkan
produk Anda tanpa meladeni keluhan atau mention yang tidak berhubungan
dengan produk Anda. Buatlah akun lain untuk melayani keluhan konsumen,
atau akun pribadi Anda.
2. Banyak Retweet
Melakukan retweet link yang berhubungan
dengan produk Anda akan sangat berguna bagi para follower Anda. Sehingga
follower akan mempunyai gambaran bahwa produk yang Anda tawarkan tidak
hanya informasi belaka. Misalnya retweet tips-tips tentang produk Anda,
testimoni kosumen lain yang puas dengan produk Anda.
3. Gunakan bahasa lugas
Mempromosikan suatu produk tidak harus
menggunakan bahasa bertele-tele dengan embel-embel tanda baca yang
banyak. Ingat, karakter Twitter dibatasi, maka gunakan karakter tersebut
hanya untuk mendeskripsikan produk secara singkat dan jelas. Jangan
lupa menyertakan nomoer kontak untuk pertanyaan produk lebih lanjut.
4. Membuat Jaringan
Membuat jaringan di twitter dengan
akun-akun yang berprofesi sama, minat dengan produk Anda bisa menambah
perhatikan follower terhadap produk Anda. Misalnya Anda menciptakan
suatu obrolan dengan akun-akun tersebut tentang produk Anda. Misalnya
dengan mengomentari status, bertanya-bertukar informasi atau retweet
status mereka.
source
Tips Memaksimalkan Twitter Untuk Berbisnis
dear, temen2 peselancar blog kali ini saya aan bahas pengoptimalan Twitter untuk bisnis, memperbanyak follower, meningkatkan penjualan dan promosi produk and corporate branding
Berikut ini adalah tips-tips bagaimana menggunakan Twitter untuk keperluan bisnis. Tips ini saya share waktu memberikan seminar di UIN tanggal 4 Maret 2012 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Bantu permasalahan orang-orang , lalu gunakan hesteg # sesuai bidang bisnis Anda
- Berbagi tips tentang bidang bisnis, motivasi dan kehidupan
- Share foto, video aktivitas bisnis yang sekiaranya menarik untuk dilihat orang
- Live twit kegiatan bisnis yang layak dishare
- Ceritakan tentang bisnis, berita, penelitian atau hal lain yang sesuai dengan bida bisnis, lalu beri komentar menurut perspektif Anda
-
Share link artikel lalu beri komentar mengapa link tersebut menarik
-
Twit pemikiran orisinil kita, terkait bidang bisnis kita
-
Bergabung dalam list industri dan topik yang terkait dengan bisnis kita
-
Berpartisipasi dalam diskusi terkait bidang bisnis
-
Riset dulu prospek yang akan kita temui sebelum ketemu mereka, Anda bisa dapat banyak informasi penting hanya dari melihat twit, profil dan kontak bisnis mereka.
-
Berikan kesempatan refferal melalui Twitter
-
Ngetwit sepanjang hari secara berkala lebih baik daripada ngetwit banyak hanya dalam satu waktu.
-
Berikan respon atas twit yang sesuai bidang bisnis Anda
-
Sebutkan nama akun Twitter bisnis Anda pada semua marketing kit: website, kartu nama, signature email, Bio di BB, dsb
-
Berikan diskon dan penawaran menarik di Twitter.
-
Gunakan keyword di profile Anda dan fakta-fakta menarik untuk meningkatkan trust dan mudah ditemukan di Twitter.
-
Gunakan avatar dengan foto atau logo yang menarik
-
Follow ahli , perusahaan, pesaing and dan pemimpin dalam bidang bisnis Anda
-
Be yourselfsemoga manfaat dengan menerapkan Rahasia Sukses bisnis lewat Twitter :