Posted by : Banana Harajuku Rabu, 04 Juni 2014


Produser stasiun televisi nasional Jepang, Nipon Hoso Kyokai (NHK), Chieri Kakuda, tertarik meliput produksi tempe di Yogyakarta, menyusul kesuksesan seorang warga negara Indonesia, Rustono, menjadi pengusaha tempe di negara tersebut. "Itulah sebabnya saya ingin tahu tempe dari negara asalnya, apalagi dalam lima tahun terakhir peminat tempe di Jepang semakin banyak," kata Chieri dalam bahasa Jepang yang diterjemahkan kontributor TV NHK Jepang, Jarot, di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (21/9/2011).




Hal itu disampaikan Chieri Kakuda saat menjawab pertanyaan wartawan lokal di Kabupaten Bantul yang sebelumnya meliput syawalan yang dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono dan para pejabat Bantul. Menurut dia, TV NHK Jepang datang untuk mendalami makanan tradisional Indonesia khususnya Jawa. Ketertarikannya itu berawal dari Rustono, asal Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang menjadi pengusaha tempe di Jepang sejak lima tahun lalu.

"Tempe sangat menarik karena mirip dengan makanan tradisional Jepang yang bernama nato, dan tempe di Jepang makin diminati, meskipun tidak bisa menandingi nato sebagai makanan tradisional Jepang," katanya. Untuk mengetahui tentang tempe, produser lulusan Osaka University itu bersama dua rekannya berkeliling di Yogyakarta selama beberapa hari mulai 19 September hingga 27 September 2011.

"Kami terkejut dengan beberapa olahan tempe di Yogyakarta. Kalau di sini hingga busuk pun masih digunakan menjadi sayur, maka di Jepang tidak ada," katanya. Menurut dia, perbedaan antara yang dibuat di Jepang dan di Indonesia adalah harganya. Di Jepang, satu tempe yang dapat dipotong menjadi empat buah dipatok dengan harga Rp 30.000.

"Meski bukan asli makanan Jepang, saya juga suka makan tempe. Setiap kali makan, saya sering mencampurkan dengan miso siro (sup tradisional jepang) dan sushi cocok sekali," katanya.



Dalam kesempatan liputan di Bantul, produser asal Jepang itu menyempatkan menawarkan tempe yang dibawa dari Jepang untuk dicicipi Sri Sultan seusai menghadiri syawalan di Bantul. Tanpa ragu-ragu, Sultan mengambil satu tempe berpotongan segitiga dan mencicipinya. Setelah beberapa gigitan, produser asal Jepang itu memberikan pertanyaan kepada Sultan.

"Rasanya hampir sama kok, tidak ada bedanya, enak. Untuk Rustono yang kini sukses, jangan menyerah membuat tempe di Jepang. Setelah bertahun-tahun akhirnya kamu berhasil," katanya.

Tempe merupakan makanan hasil fermentasi antara kedelai dengan jamur Rhizopus Oligosporus. Tempe rasanya memang sangat lezat, selain itu juga harganya relatif murah dan mengandung banyak manfaat. Di dalam tempe terkandung karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, serta komponen anti bakteri yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Tempe ini sering diremehkan karena identik dengan makanan murah. Namun kini, tempe menjadi bintang kuliner di Amerika, Jepang, dan negara lain.
Sebagai orang Indonesia, siapa yang tidak mengenal tempe. Selain rasanya yang gurih dan lezat, harganya yang terjangkau dan mudah di dapat, tempe juga mengandung berbagai unsur bermanfaat. Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang tempe merupakan makanan yang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Apakah Anda ingin tahu tentang fakta-fakta mengenai makanan ini?
Dan informasi lengkap tentang tempe akan kami bahas dalam Fakta Unik dan Menarik Tentang Tempe berikut ini.


Sejarah Tempe

Tidak seperti makanan kedelai tradisional lain yang berasal dari Cina atau Jepang, tempe merupakan makanan yang berasal dari Indonesia. Makanan tradisional ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam budaya masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta dan Surakarta. Pada awalnya, tempe diproduksi dari kedelai hitam yang berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa dan dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, serta berkembang sebelum abad ke-16. Kata tempe diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno, terdapat makanan yang berwarna putih yang terbuat dari tepung sagu yang disebut dengan Tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan Tumpi tersebut. Selain itu, terdapat pula rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah Kamus Bahasa Jawa-Belanda.

Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era tanam paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil perkebunan seperti singkong, ubi dan kedelai sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tiong Hoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu Yaitu koji kedelai yang difermentasikan. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru tanah air di Indonesia.

King of Tempe di Jepang


Berikutnya adalah pria asal Indonesia yang dijuluki sebagai sebagai "The King of Tempe" di Jepang. Hal tersebut dikarenakan pria yang bernama Rustono ini, setiap 5 (lima) hari bisa memproduksi sekitar 16.000 (enam belas ribu) bungkus tempe dengan kemasan 200 gram.

Untuk mendukung produksi tempenya, Rustono mengadakan kontrak kerja sama dengan petani kedelai di Nagahama, Jepang. Selain masyarakat Indonesia di Jepang dan masyarakat Jepang sendiri, konsumen nya juga meliputi perusahaan jasa boga, rumah makan vegetarian, toko swalayan, sekolah, hingga rumah sakit di Fukuoka, Jepang. Berbagai restoran vegetarian di Jepang banyak menyajikan olahan tempe dengan berbagai bentuk olahan Jepang, seperti misoshiru tempe dan tempura tempe. Serta, makanan yang paling terkenal terbuat dari tempe di Jepang adalah Burger tempe.

Tempe sebagai penyembuh Penyakit Maag

Berikutnya adalah bahwa tempe bisa mengatasi sakit maag. Penyakit maag ini banyak dialami oleh masyarakat yang jika tidak ditangani dengan baik, bisa menjadi penyakit kronis. Tapi ternyata, ada cara mudah untuk mengatasinya, yaitu dengan mengkonsumsi tempe. Hal tersebut dikarenakan tempe mengandung protein yang bagus dan senyawa anti inflamasi atau anti peradangan. Protein yang terkandung di dalam tempe sudah siap untuk diserap tubuh, karena ia sudah terlebih dahulu dicerna oleh kapang atau jamur yang ada di tempe. Kapang atau jamur yang dihasilkan oleh ragi tempe itu bisa mengubah protein kompleks kacang kedelai, karena adanya perubahan-perubahan kimia pada protein, karbohidrat, dan lemak. Kulit kedelai yang awalnya keras menjadi lebih lembek, sehingga dapat memudahkan perut kita dalam mencernanya.

Selain itu, tempe juga diketahui bisa memperbaiki saluran pencernaan yang rusak, serta dapat mengatasi gangguan lambung yang kebanyakan diderita oleh penderita maag. Hal ini dikarenakan tempe bisa memberikan kenyamana di lambung. Ada sebagian orang yang percaya bahwa khasiat tempe akan muncul jika dimakan dalam bentuk mentah. Tapi, jika ingin lebih steril, lebih baik tempe tersebut terlebih dahulu dikukus, direbus, digoreng dengan sedikit minyak sebelum dikonsumsi. Menurut Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, setiap hari tubuh perlu mengkonsumsi 25 gram protein dari kedelai, yang setara dengan 125 gram tempe.

Brownies Tempe

Berburu oleh-oleh khas kota Malang ini lebih bervariatif. Kini, ada yang terbaru dan diburu para wisatawan, yaitu Brownies Tempe. Pada awalnya, pembuatan Brownies Tempe ini dikerjakan oleh Bu Nur, yaitu salah satu warga Kota Malang. Sisa-sisa irisan tempe dan gorengan tempe yang tertinggal di penggorengan, ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan dan campuran dalam pembuatan Brownies.

Selain bahan-bahan Brownies pada umumnya, seperti mentega, telur, tepung terigu, coklat bubuk, dan coklat batangan, diberikan juga bahan tambahan tepung olahan tempe serta sisa potongan dan penggorengan tempe yang membuat Brownies ini berbeda dan menciptakan sensasi renyah. Siapa yang menyangka jika olahan tempe yang awalnya hanya memanfaatkan bahan yang tersisa, dan untuk menarik perhatian anaknya yang enggan makan tempe, karya Bu Nur ini justru menjadi cemilan yang banyak dicari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang. Selain tidak lazim, sensasi rasa tempe khas Kota Malang, ternyata bisa tergoda untuk menyantap Brownies Tempe ini.

Itulah tadi kisah Fakta Unik dan Menarik Tentang Tempe yang terangkum dalam UnikUnik Info. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca. Terima Kasih ^^

Sumber :
oase.kompas.com
arf25production.com
http://infounikmenarikterbaru.blogspot.com


{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
    Saya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan MBAH WIRANG yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini dan ini semua berkat bantuan MBAH WIRANG,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH WIRANG atas bantuan nomer togel Nya. Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) jangan ragu atau maluh segera hubungi MBAH WIRANG di hendpone (+6282346667564) & (082346667564) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...





    BalasHapus

- Copyright © COACH RUKMANA ARIEF - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -