Posted by : Banana Harajuku Sabtu, 15 Oktober 2011


http://assets.kompas.com/data/photo/2011/10/12/2306579620X310.jpg
SUPERIOR QUANTUM - Zaman es diperkirakan masih terjadi di goa-goa terdalam di “Negari Tirai Bambu” China. Tersembunyi di dalam goa, fragmen dari zaman es Bumi masih selamat. Walaupun tidak ada mammoth yang masih selamat, tetapi sebuah tumbuhan kecil yang merepresentasikan 30.000 tahun lalu diperkirakan masih ada.
Peneliti dari Chinese Academy of Science dan Natural History Museum Inggris menyatakantelah mengidentifikasi tujuh spesies jelatang dari Provinsi Guaxi dan Yunnan. Jelatang atau dalam bahasa Inggris disebut poison ivy adalah jenis tumbuhan berbulu halus yang bisa menyebabkan gatal di kulit.
Seharusnya di kedua provinsi tersebut terdapat tumbuhan tropis. Namun, tujuh spesies yang ditemukan tidak mirip dengan tumbuhan tropis. Jelatang tersebut ditemukan di tempat-tempat gelap, di mana jarang ada sinar matahari.
Fakta yang ada, kemungkinan jelatang untuk bisa hidup di kegelapan hanya 0,02 persen. Hal ini sangat tidak mungkin terjadi di zaman sekarang ini ehingga kemungkinan zaman es masih berlangsung di goa tersebut.
Lingkungan yang memungkinkan jelatang macam ini bisa hidup adalah pada zaman es. Goa dan jelatang ini merupakan sisa-sisa dari kehidupan zaman es yang masih ada di planet ini. Selain itu, ada kemungkinan lainnya yang memungkinkan hal ini terjadi, yaitu evolusi pada jelatang. Akan tetapi, umur dari goa tersebut hanya satu juta tahun yang berarti bahwa evolusi pada jelatang terjadi sangatlah cepat.

Zaman Es Akan Terulang Lagi

1.Kita bukanlah penyebab terjadinya Pemanasan Global. Dalam kadar maksimal, hanya 3 % gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan umat manusia. Jumlah CO2 dalam udara saat ini menyerap hampir semua radiasi yang ada. Jadi, tak ada hubungan antara kaitan jumlah kadar CO2 dan radiasi.

2. 17.000 orang imuwan menandatangani petisi yang menyatakan bahwa CO2 yang dihasilkan manusia bukanlah penyebab pemanasan global. Peningkatan kadar CO2 sebanyak 30 % persen di atmosfir kita dalam 100 tahun terakhir adalah akibat kenaikan suhu laut. Dan naiknya temperature laut disebabkan meningkatnya gempa dan aktivitas vulkanik.

3.Selama ini kita belajar di sekolah bahwa Zaman Es hanya terjadi sekali dalam sejarah. Tapi, nyatanya, Zaman es terjadi beberapa ratus kali.

4. Matahari bersifat elektromagnetis. Inilah yang mengakibatkan timbulnya bintik matahari, yang terus bertambah. Bumi juga bersifat elektromagnetik. Pada waktu-waktu tertentu, kutub magnetic akan berubah. Dan perubahan ini diakibatkan perubahan pada tata surya kita.

5. Di masa lalu, saat perubahan kutub terjadi, dibarengi juga dengan aktivitas vulkanik, gempa, zaman es dan kepunahan. Terjadi secara serentak. Perubahan ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Bayangkan, dalam satu malam, suhu bisa turun 20 derajat!

6. Zaman es berulang secara periodik setiap 11.500 tahun.

7.Satu inci hujan menghasilkan 10 inci salju. Di tahun 2007 ini, Colorado tertutup salju setinggi 30 kaki dalam satu kali badai saja.

8. Saat ini, Kutub Artik memiliki suhu yang cukup dingin untuk mengakibatkan Zaman Es. Yang dibutuhkan Cuma tambahan kelembaban sedikit saja, untuk menghasilkan lebih banyak salju. Saat ini dengan meningkatnya temperatur air laut akibat pergerakan vulkanik, kelembaban semakin meningkat di Kutub Artik.

9. Untuk melihat daftar Glasir (glacier) yang mulai terbentuk saat ini, lihat situs www.iceagenow.com Data ini tidak dimuat oleh media massa. Besar kemungkinan, kita semua akan mengalami Zaman es.

10. Film “An Inconvenient Truth”-nya Al Gore menyesatkan banyak orang. Informasi yang benar dalam film tersebut hanya soal semakin meningkatkan temperature air laut akan memicu kemunculan Zaman Es dalam waktu sekejap.

Kenapa Ini Sangat Penting?
Meski kita nggak tinggal di kawasan yang akan tertutup lapisan es setinggi ratusan atau ribuan kaki, kita tetap harus menyiapkan diri.

Dalam bukunya “Not by Fire, but by Ice” karya arsitek bernama Robert Felix, disebutkan tentang perubahan kutub dan berbagai bencana alam yang akan menyertainya. Persediaan makanan di seluruh dunia akan habis selama beberapa tahun. Pertanian tak mungkin dilakukan, karena kekacauan iklim.

Planet X ada di sistem kita. Tapi keberadaannya diragukan. Saat ketemu, langsung ditutup2i. Soal matahari gelap (dark sun) yang merupakan kembaran matahari kita, nanti akan kusinggung sedikit.

Keberadaan dark sun memang nggak banyak dibahas oleh para astronom. Karena, kalau orang mulai fokus ke dark sun, dengan sendirinya akan nemu Planet X. Karena Planet X mengorbit diantara matahari dan matahari gelap.

Analoginya :

Kita melihat rumah & kebun di malam hari. Hanya bagian2 yang diterangi lampu taman kan, yang kelihatan? Kalau berdiri depan pagar rumah, apa tikus yang berada di pojok taman, tak diterangi lampu juga keliatan?

Pasti nggak. Yang kelihatan cuma yang diterangi lampu taman. Seperti inilah kondisi tata surya kita, jika diamati dari bumi. Makanya sekarang NASA juga memiliki teleskop Infra Merah.

source:
ariefokebanget.com

Gawat, Bumi Akan Alami Jaman Es di 2020-Matahari akan masuk periode hibernasi yang tak biasa dan lebih lama. Gawatnya, hal ini akan memicu Bumi mengalami zaman es mini. Bagaimana bisa?
Penurunan pemanasan global bisa terjadi di 2020. Saat itu, bintik matahari akan menghilang untuk beberapa tahun, bahkan dekade. Efek ‘tenangnya’ matahari berdampak bagus pada Bumi. Namun kejadian ini bukanlah yang pertama, hal serupa pernah terjadi di awal abad 18.
“Siklus matahari masuk hiatus,” ujar peneliti utama Frank Hill di National Solar Observatory.
Meski ilmuwan tak mengetahui penyebab matahari menjadi tenang, semua tanda menunjukkan matahari akan tenang.

Hill dan tim membuat prediksi ini berdasarkan tiga perubahan di matahari, yakni, melemahnya bintik matahari, berkurangnya uap kutub korona matahari dan hilangnya aliran jet matahari.
Astrofisikawan Richard Altrock di Air Force Research Laboratory mengatakan, berdasar tiga hal itu, matahari akan beristirahat untuk waktu yang lama.
Prediksi siklus matahari ini diperkirakan terjadi di 2020. Namun Hill dan rekan tak menerangkan lebih lanjut perihal dampak kejadian ini pada suhu atau pemanasan global.
"Jika prediksi kami benar, kami punya eksperimen luar biasa yang akan menentukan apakah matahari mempengaruhi pemanasan global," tutupnya.

Baca juga :
overfame.com

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © COACH RUKMANA ARIEF - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -